Jalan hidup

Berat ya hidup itu kawan... menghadapi banyak tantangan. Baru di tahun ini, di usiaku yang baru genap 17 tahun. Baru punya KTP.. Aku sudah harus merasakan keluh dan riwetnya hidup ini.

Baru kali ini aku harus mengambil keputusan, antara mimpi atau eksistensi. Antara keinginan yang tak pasti atau popularitas. Antara bayang-bayang tak tentu dengan perjalanan sederhana seorang pelajar SMA yang bermimpi kelak bisa bersekolah kedokteran Amerika.

Tidak pernah kubayangkan mimpiku, egoku, dan keinginan sejak masa kanak-kanak ku harus dilalui dengan beragam peristiwa, tawa, tangis, kesal, emosi. Ah kawan, kalau tau begini aku tidak ingin disini.
Singkat cerita saat-saat ini aku sedang mengalami masa paling menyedihkan, aku tahu aku harua bangkit dan tidak menoleh ke belakang menyesali apa yang aku lakukan. Untuk apa? Aku telah melaluinya...

Hanya lewat doa aku bisa menyerahkan semuanya, aku sedih karena aku bukan mereka yang pintar dan dengan sekali saja mendapatkan nilai bagus dan mendapatkan hasil yang bagus di bidang yang satunya. Terkadang aku bertanya mengapa aku tidak seperti mereka..

Mungkin Tuhan sedang menunjukkan jawabannya, atau mungkin kelak aku mengerti jawabannya.
Aku seperti diseleksia tidak dapat menyusun kalimat dengan baik. Semua ini tersusun ganjil. Yang kutahu sekarang perasaan ku tidak menentu
Memikirkan minggu depan hari penerimaan hasil belajarku selama 6 bulan, memikirkan universitas dan kebulatan tekadku untuk kuliah di negeri orang yang makin lama makin tumpul.
Hidup berjalan dalam ritme yang tak tentu. Aku merasa hidupku belum harmonis.

Entah apalagi yang harus kusampaikan terlalu berat untuk ditulis diucapakan dan hanya bisa ditelan pahit seperti amoxilin atau parasetamol.

Labels: curhat

22.6.13 Add Comment [0]